Pengenalan Metode Gauss
Metode Gauss adalah salah satu metode numerik yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear. Metode ini dikembangkan oleh matematikawan Jerman Carl Friedrich Gauss dan merupakan salah satu metode yang paling banyak digunakan dalam komputasi matematika.
Konsep Dasar
Metode Gauss menggunakan prinsip eliminasi bertahap untuk mengubah sistem persamaan linear menjadi bentuk segitiga atas (upper triangular), kemudian dilanjutkan dengan substitusi mundur untuk mendapatkan solusinya.
Misalkan kita memiliki sistem persamaan linear:
Dalam format matriks, sistem ini dapat ditulis sebagai:
Langkah-langkah Metode Gauss
- Persiapan: Susun persamaan linear dalam bentuk matriks augmented [A|b].
- Eliminasi Maju: Ubah matriks menjadi bentuk segitiga atas (upper triangular) melalui operasi baris elementer:
- Pertukaran baris (jika diperlukan)
- Pengalian baris dengan konstanta non-nol
- Penambahan kelipatan baris ke baris lainnya
- Substitusi Mundur: Hitung nilai variabel dimulai dari baris terakhir, kemudian mundur ke atas.
Aplikasi dalam Pertambangan
Metode Gauss memiliki berbagai aplikasi penting dalam dunia pertambangan, di antaranya:
- Analisis Sistem Ventilasi Tambang: Menghitung distribusi aliran udara dalam jaringan ventilasi tambang bawah tanah.
- Pemodelan Air Tanah: Menyelesaikan persamaan aliran air tanah untuk prediksi dewatering tambang.
- Analisis Tegangan pada Struktur Penyanggah: Menentukan distribusi tegangan pada sistem penyanggah tambang.
- Optimasi Perencanaan Tambang: Menyelesaikan sistem persamaan dalam model optimasi tambang.
- Pemodelan Proses Metalurgi: Menyeimbangkan persamaan kimia dalam proses ekstraksi mineral.
Pada menu Metode Gauss, kita akan mempelajari metode Gauss secara mendalam dengan contoh langkah demi langkah yang dapat Anda ikuti.
Kamus Istilah Metode Gauss
Berikut adalah istilah-istilah penting dalam metode eliminasi Gauss beserta penjelasan dan contohnya:
Sistem Persamaan Linear
Kumpulan persamaan linear yang terdiri dari beberapa variabel yang harus diselesaikan secara bersamaan.
Contoh:
Matriks Augmented
Matriks yang dibentuk dengan menggabungkan matriks koefisien dari sistem persamaan dengan kolom konstanta (sisi kanan persamaan). Dipisahkan dengan garis vertikal untuk memudahkan visualisasi.
Untuk contoh sistem persamaan di atas, matriks augmented-nya adalah:
Pivot
Elemen dalam matriks yang digunakan sebagai pembagi untuk mengeliminasi elemen di bawahnya dalam satu kolom selama proses eliminasi Gauss. Pivot biasanya elemen diagonal (a₁₁, a₂₂, dst) dalam matriks.
Dalam langkah pertama eliminasi Gauss di bawah ini, pivot adalah elemen 2 (posisi a₁₁):
Operasi Baris Elementer
Tiga jenis operasi dasar yang dapat dilakukan pada baris matriks yang tidak mengubah solusi sistem persamaan:
- Menukar posisi dua baris
- Mengalikan seluruh elemen dalam satu baris dengan konstanta non-nol
- Menambahkan kelipatan satu baris ke baris lainnya
Contoh operasi tipe ketiga: menambahkan -2 kali baris pertama ke baris kedua:
Faktor Pengali (Multiplier)
Nilai yang digunakan untuk menentukan berapa kali satu baris perlu dikalikan sebelum ditambahkan atau dikurangkan dari baris lain untuk menghasilkan nol di suatu posisi tertentu.
Untuk mengubah elemen a₂₁ = 4 menjadi 0 menggunakan pivot a₁₁ = 2:
Faktor pengali = a₂₁/a₁₁ = 4/2 = 2
Maka baris kedua baru = baris kedua - 2 × baris pertama
Eliminasi Maju (Forward Elimination)
Proses mengubah matriks augmented menjadi bentuk segitiga atas (upper triangular) dengan melakukan operasi baris elementer. Tujuannya adalah membuat semua elemen di bawah diagonal utama menjadi nol.
Matriks sebelum eliminasi maju:
Matriks setelah eliminasi maju:
Matriks Segitiga Atas (Upper Triangular Matrix)
Matriks di mana semua elemen di bawah diagonal utama adalah nol. Bentuk ini adalah hasil dari proses eliminasi maju dalam metode Gauss.
Contoh matriks segitiga atas:
Substitusi Mundur (Back Substitution)
Proses menentukan nilai variabel satu per satu, dimulai dari variabel terakhir, setelah matriks diubah menjadi bentuk segitiga atas. Nilai yang diperoleh disubstitusikan kembali ke persamaan sebelumnya untuk mendapatkan nilai variabel lainnya.
Dari matriks segitiga atas:
Substitusi mundur:
- Dari baris 3: 1.5z = 0.75, sehingga z = 0.5
- Dari baris 2: -8y + 7(0.5) = -9, sehingga y = 1.5
- Dari baris 1: 2x + 3(1.5) - 1(0.5) = 8, sehingga x = 2
Partial Pivoting
Teknik untuk meningkatkan stabilitas numerik dalam eliminasi Gauss dengan memilih elemen pivot terbesar dalam suatu kolom (secara absolut) melalui pertukaran baris. Teknik ini membantu mengurangi kesalahan pembulatan dalam perhitungan komputer.
Jika kita memiliki matriks:
Untuk kolom pertama, pivot 0.001 sangat kecil dan bisa menyebabkan ketidakstabilan numerik. Dengan partial pivoting, kita menukar baris 1 dan 2 karena |4| > |0.001| dan |4| > |1|:
Matriks Singular
Matriks koefisien yang determinannya nol. Sistem persamaan dengan matriks singular tidak memiliki solusi unik (bisa tidak ada solusi atau memiliki tak hingga banyak solusi).
Contoh matriks singular:
Perhatikan bahwa kolom kedua adalah kelipatan dari kolom pertama, yang menunjukkan bahwa matriks tersebut singular.
Matriks Koefisien
Matriks yang hanya berisi koefisien variabel dari sistem persamaan linear, tanpa menyertakan konstanta (sisi kanan persamaan).
Untuk sistem persamaan:
Matriks koefisiennya adalah:
Pengecekan Solusi
Proses memverifikasi kebenaran solusi yang diperoleh dengan mensubstitusikan nilai variabel kembali ke persamaan asli.
Jika kita mendapatkan solusi x = 2, y = 1.5, z = 0.5, kita bisa memeriksa:
- 2(2) + 3(1.5) - 1(0.5) = 4 + 4.5 - 0.5 = 8 ✓
- 4(2) - 2(1.5) + 5(0.5) = 8 - 3 + 2.5 = 7.5 ≈ 7 ✓
- 1(2) + 1(1.5) + 1(0.5) = 2 + 1.5 + 0.5 = 4 ≠ 2 ✗
Dalam contoh ini, solusi tersebut tidak memenuhi persamaan ketiga dengan tepat, mungkin karena kesalahan pembulatan atau kalkulasi.
Metode Gauss
Contoh Kasus Pertambangan
Dalam studi pemodelan ventilasi tambang bawah tanah, kita perlu menyelesaikan sistem persamaan berikut untuk menentukan laju aliran udara (dalam m³/s) di tiga jalur ventilasi:
Di mana:
- \(x_1\) = Laju aliran di jalur ventilasi utama (m³/s)
- \(x_2\) = Laju aliran di jalur ventilasi sekunder (m³/s)
- \(x_3\) = Laju aliran di jalur ventilasi penghubung (m³/s)
Langkah-langkah Penyelesaian dengan Metode Gauss
Memuat tutorial...
Studi Kasus: Sistem Drainase Tambang
Pemodelan Sistem Drainase Tambang dengan Metode Gauss
Deskripsi Masalah
Sebuah tambang terbuka memiliki tiga saluran drainase utama yang terhubung dalam sebuah sistem. Insinyur tambang perlu menentukan debit air (dalam m³/jam) di setiap saluran untuk memastikan sistem mampu menangani hujan deras selama musim penghujan.
Berdasarkan analisis tata letak tambang dan data hidrologi, insinyur menyusun tiga persamaan kesetimbangan aliran berikut:
Di mana:
- \(x_1\) = Debit di saluran drainase utama (m³/jam)
- \(x_2\) = Debit di saluran drainase sekunder (m³/jam)
- \(x_3\) = Debit di saluran drainase tersier (m³/jam)
Penyelesaian dengan Excel
Mari kita selesaikan sistem persamaan ini menggunakan metode eliminasi Gauss di Excel, dengan menunjukkan langkah-langkah beserta formula Excel yang digunakan.
Langkah 1: Menyiapkan Matriks Augmented
Pertama, kita menyusun sistem persamaan ke dalam bentuk matriks augmented:
Dalam Excel, kita masukkan nilai-nilai ini ke dalam sel A1:E3 sebagai berikut:
A | B | C | D | E |
4 | 2 | -1 | | | 120 |
2 | 5 | 3 | | | 280 |
1 | -3 | 6 | | | 160 |
Langkah 2: Eliminasi Elemen di Bawah Pivot Kolom Pertama.
Kita gunakan baris pertama sebagai pivot dan eliminasi elemen di bawah pivot di kolom pertama:
Untuk baris kedua, kita hitung faktor pengali:
\begin{align} m_{21} = \frac{a_{21}}{a_{11}} = \frac{2}{4} = 0.5 \end{align}Kemudian kita perbarui baris kedua:
\begin{align} \text{Baris 2 baru} = \text{Baris 2} - m_{21} \times \text{Baris 1} \end{align}Rumus Excel untuk baris kedua yang baru:
- A2 (baru) =
A2 - (A2/A1)*A1
= 2 - (2/4)*4 = 0 - B2 (baru) =
B2 - (A2/A1)*B1
= 5 - (2/4)*2 = 4 - C2 (baru) =
C2 - (A2/A1)*C1
= 3 - (2/4)*(-1) = 3.5 - E2 (baru) =
E2 - (A2/A1)*E1
= 280 - (2/4)*120 = 220
Untuk baris ketiga, kita hitung faktor pengali:
Kemudian kita perbarui baris ketiga:
\begin{align} \text{Baris 3 baru} = \text{Baris 3} - m_{31} \times \text{Baris 1} \end{align}Rumus Excel untuk baris ketiga yang baru:
- A3 (baru) =
A3 - (A3/A1)*A1
= 1 - (1/4)*4 = 0 - B3 (baru) =
B3 - (A3/A1)*B1
= -3 - (1/4)*2 = -3.5 - C3 (baru) =
C3 - (A3/A1)*C1
= 6 - (1/4)*(-1) = 6.25 - E3 (baru) =
E3 - (A3/A1)*E1
= 160 - (1/4)*120 = 130
Setelah langkah ini, matriks menjadi:
A | B | C | D | E |
4 | 2 | -1 | | | 120 |
0 | 4 | 3.5 | | | 220 |
0 | -3.5 | 6.25 | | | 130 |
Langkah 3: Eliminasi Elemen di Bawah Pivot Kolom Kedua.
Sekarang kita gunakan baris kedua sebagai pivot dan eliminasi elemen di bawahnya di kolom kedua:
Untuk baris ketiga, kita hitung faktor pengali:
\begin{align} m_{32} = \frac{a_{32}}{a_{22}} = \frac{-3.5}{4} = -0.875 \end{align}Kemudian kita perbarui baris ketiga:
\begin{align} \text{Baris 3 baru} = \text{Baris 3} - m_{32} \times \text{Baris 2} \end{align}Rumus Excel untuk baris ketiga yang baru:
- A3 (baru) =
A3 - (B3/B2)*A2
= 0 - (-3.5/4)*0 = 0 - B3 (baru) =
B3 - (B3/B2)*B2
= -3.5 - (-3.5/4)*4 = 0 - C3 (baru) =
C3 - (B3/B2)*C2
= 6.25 - (-3.5/4)*3.5 = 9.3125 - E3 (baru) =
E3 - (B3/B2)*E2
= 130 - (-3.5/4)*220 = 322.5
Setelah langkah ini, matriks menjadi:
A | B | C | D | E |
4 | 2 | -1 | | | 120 |
0 | 4 | 3.5 | | | 220 |
0 | 0 | 9.3125 | | | 322.5 |
Sekarang kita telah mendapatkan matriks segitiga atas (upper triangular).
Langkah 4: Substitusi Mundur
Sekarang kita melakukan substitusi mundur untuk mencari nilai x₃, x₂, dan x₁:
Hitung x₃ dari baris ketiga:
\begin{align} 9.3125 x_3 &= 322.5 \\ x_3 &= \frac{322.5}{9.3125} = 34.63 \end{align}Hitung x₂ dari baris kedua:
\begin{align} 4x_2 + 3.5x_3 &= 220 \\ 4x_2 + 3.5(34.63) &= 220 \\ 4x_2 + 121.21 &= 220 \\ 4x_2 &= 220 - 121.21 = 98.79 \\ x_2 &= \frac{98.79}{4} = 24.70 \end{align}Hitung x₁ dari baris pertama:
\begin{align} 4x_1 + 2x_2 - x_3 &= 120 \\ 4x_1 + 2(24.70) - 34.63 &= 120 \\ 4x_1 + 49.40 - 34.63 &= 120 \\ 4x_1 + 14.77 &= 120 \\ 4x_1 &= 120 - 14.77 = 105.23 \\ x_1 &= \frac{105.23}{4} = 26.31 \end{align}Dalam Excel, kita bisa menuliskan formula substitusi mundur sebagai berikut:
- x₃ =
=E3/C3
= 322.5/9.3125 = 34.63 - x₂ =
=($E$2-$C$2*x₃)/$B$2
= (220-3.5*34.63)/4 = 24.70 - x₁ =
=($E$1-$B$1*x₂-$C$1*x₃)/$A$1
= (120-2*24.70-(-1)*34.63)/4 = 26.31
Solusi Akhir:
- x₁ = 26.31 m³/jam (debit di saluran drainase utama)
- x₂ = 24.70 m³/jam (debit di saluran drainase sekunder)
- x₃ = 34.63 m³/jam (debit di saluran drainase tersier)
Implementasi di Excel
Berikut adalah tampilan worksheets Excel untuk penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode Gauss:
A | B | C | D | E | F | G | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Matriks Koefisien dan Konstanta | ||||||
2 | 4 | 2 | -1 | | | 120 | ||
3 | 2 | 5 | 3 | | | 280 | ||
4 | 1 | -3 | 6 | | | 160 | ||
5 | |||||||
6 | Hasil Eliminasi Gauss | ||||||
7 | 4 | 2 | -1 | | | 120 | ||
8 | 0 | 4 | 3.5 | | | 220 | =(B3-(A3/A2)*B2) | |
9 | 0 | 0 | 9.3125 | | | 322.5 | =(C4-(B4/B3)*C3) | |
10 | |||||||
11 | Substitusi Mundur | ||||||
12 | x₃ = | 34.63 | =E9/C9 | ||||
13 | x₂ = | 24.70 | =(E8-C8*B12)/B8 | ||||
14 | x₁ = | 26.31 | =(E7-B7*B13-C7*B12)/A7 | ||||
15 | |||||||
16 | Verifikasi Solusi | ||||||
17 | Persamaan 1: | 120.01 | =A2*B14+B2*B13+C2*B12 | ||||
18 | Persamaan 2: | 280.01 | =A3*B14+B3*B13+C3*B12 | ||||
19 | Persamaan 3: | 159.99 | =A4*B14+B4*B13+C4*B12 |
Verifikasi Solusi
Kita dapat memverifikasi solusi dengan mensubstitusi nilai x₁, x₂, dan x₃ kembali ke persamaan asli:
Dengan perbedaan kecil yang hanya disebabkan oleh pembulatan, hasil ini mengkonfirmasi bahwa solusi yang kita peroleh sudah benar.